Waspadai Mioma, Penyebab Haid Tidak Teratur

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

31 May 2022

Share artikel ini:

Photo by Polina Zimmerman
Normalnya, perempuan mengalami siklus haid setiap 28 hari tapi pada setiap perempuan siklusnya dapat berbeda-beda atau bervariasi ya, Girls. Kadang-kadang bisa datang lebih cepat atau lebih lambat beberapa hari. Namun, apabila siklus haid terjadi lebih dari 35 hari atau durasinya terus berubah-ubah, kondisi ini perlu kamu waspadai.

Haid yang nggak teratur menandakan ada masalah pada tubuh kamu lho! Salah satu penyebab haid tidak teratur adalah mioma, pertumbuhan abnormal jaringan otot yang terbentuk di dinding rahim. Tumor ini seringkali muncul di masa subur dan bersifat jinak. 

Apa itu Mioma?


Photo by Olya Kobruseva

Mioma memang nggak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan pendarahan vagina kamu jadi tidak teratur dan terasa nyeri di panggul. Namun mioma juga sering nggak menimbulkan gejala sama sekali dan mengecil setelah menopause. Sekitar 3 dari 4 perempuan mengalami mioma, sehingga sangat umum terjadi. 

Hormon estrogen dan progesteron berperan dalam pertumbuhan miom sehingga muncul suatu pertumbuhan jaringan di dinding rahim yang tidak normal. Ini mungkin alasan mengapa mioma cenderung mengecil setelah menopause, karena produksi hormon juga menurun.

Selain itu, mioma juga meningkatkan produksi faktor angiogenik seperti faktor pertumbuhan fibroblast dan mengurangi produksi faktor pembekuan darah. Hal ini yang menjadi penyebab pendarahan pada mioma.

Kebanyakan perempuan yang memiliki mioma tidak mengalami gejala apapun. Gejala mioma biasanya dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan jumlah tumor tersebut. Namun, beberapa gejala yang muncul akibat mioma adalah sebagai berikut:
  • Haid tidak teratur
  • Pendarahan hebat
  • Anemia
  • Nyeri pada panggul
  • Perubahan kesuburan

Bagaimana Proses Pengecekan Mioma dan Perawatannya?
 
Photo by Cedric Fauntleroy

Mioma dapat didiagnosa oleh dokter dengan beberapa cara, seperti ultrasonografi. Namun, prosedur ini disarankan dijalani oleh mereka yang berusia 30 tahun dan termasuk kelompok berisiko tinggi, seperti kelainan menstruasi.

Pada cara ini, perangkat akan dimasukkan ke dalam vagina untuk melihat bagian dalam rahim. Perangkat dimasukkan untuk melihat gambar yang lebih jelas daripada USG perut. Selain itu, metode lain seperti MRI atau pemeriksaan histeroskopi juga dapat dilakukan untuk mendiagnosis mioma.

Dalam kasus mioma berukuran kecil, dokter akan mempertimbangkan penggunaan obat pereda nyeri atau pil kontrasepsi. Untuk perempuan yang memiliki jumlah pendarahan menstruasinya tidak normal, dokter akan meresepkan obat suplemen zat besi untuk mencegah anemia.

Sementara, untuk kasus yang besar atau gejala yang lebih parah, dokter dapat mempertimbangkan operasi sebagai bentuk pengobatan yang paling efektif. Ada beberapa kasus dimana penderita mioma berisiko mengalami mioma kembali. Untuk itu beberapa dokter akan mempertimbangkan pengangkatan rahim.

Nah apabila kamu mengalami beberapa gejala dan gangguan saat menstruasi, segera kunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut ya girls. Yuk, temukan informasi bermanfaat lainnya mengenai menstruasi di Instagram @womenhealthypedia!

Other Articles