Kenapa Ya Perempuan Harus Memilih Antara Karir dan Keluarga?

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

18 September 2021

Share artikel ini:

Photo by RF._.studio from Pexels

Sebagai perempuan, kadang kita sering dihadapkan sama dua pilihan: fokus bangun karir atau mengurus keluarga, ya? Kalau bangun karir, nanti dianggap ga bisa mengurus keluarga, tapi kalau mengurus keluarga, nanti karir bisa terbengkalai. Hal ini membuat kedua pilihan itu jadi dilema tersendiri bagi perempuan, padahal bisa aja ada cita-cita yang ingin kita capai. 

Sebenarnya kenapa ya perempuan harus memilih di antara keduanya?
 
Photo by Kaboompics .com from Pexels

Problem perempuan harus memilih karir atau keluarga berawal dari anggapan bahwa urusan domestik itu adalah tugasnya perempuan. Di anggapan ini, perempuan setinggi apapun pendidikan dan cita-citanya, diharapkan kembali ke rumah atau mengurus pekerjaan rumah tangga. Tapi sepertinya ini sudah tidak berlaku lagi ya, karena sekarang banyak bermunculan perempuan karir di luar sana. 
Laporan Women in Business 2020 menunjukkan Indonesia ada di peringkat ke-4 dengan jumlah Direktur perempuan paling banyak di dunia setelah Filipina, Afrika Selatan, dan Polandia. Terdapat kenaikan 1% posisi Chief Executive Officer (CEO) yang diduduki oleh perempuan dari tahun sebelumnya. Ini menandakan bahwa perempuan bisa mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan karir.
Karir atau Keluarga? Karir dan Keluarga!

Najwa Shihab pernah menjawab pertanyaaan pilihan di atas dengan jawaban ini, "Kenapa perempuan harus disuruh memilih? Bukankah kita bisa mendapatkan keduanya? Pertanyaan itu seolah-olah membuat perempuan tak berdaya.” Ketika perempuan dipaksa untuk memilih salah satu, sebenarnya itu membentuk ketidakberdayaan perempuan atas hidupnya sendiri. Padahal sebenarnya perempuan bisa kok menyeimbangkan keduanya kalau memang itu pilihan dan prioritasnya.

Tapi ingat ya, tidak ada yang salah kalau kamu memilih salah satunya. Menjadi ibu rumah tangga penuh waktu juga perlu energi yang luar biasa loh yang sama dengan keputusan untuk fokus meniti karir sepenuhnya. Tidak ada yang salah juga kalau kamu menetapkan untuk mengerjakan keduanya karena kamu berhak memilih pilihanmu sendiri tanpa paksaan dari orang lain.

Gimana ya cara menyeimbangkan keduanya?

Photo by August de Richelieu from Pexels

Awal pandemi 2020 lalu,
Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) melakukan survei terhadap 446 responden dari berbagai latar belakang. Survei tersebut menemukan bahwa 73 persen perempuan yang bekerja dari rumah juga melakukan pekerjaan rumah tangga, sedangkan 53 persen laki-laki yang bekerja dari rumah sambil melakukan pekerjaan rumah tangga. Ternyata, selama ini urusan rumah tangga masih terfokus sebagai pekerjaan perempuan lho. 

Nah kalau kamu ingin mendapatkan keduanya, kamu dan pasangan atau orang di rumah bisa saling ngobrol. Lakukan komunikasi yang terbuka bersama orang di rumah tentang ekspektasi kalian masing-masing dalam urusan rumah tangga dan pekerjaan. Kalian dapat berbagi tugas pekerjaan rumah tangga ketika di antara kalian ada yang harus fokus bekerja. Dengan begitu, kamu bisa menjalankan karir dan keluarga dengan lebih baik.

Sekarang udah waktunya kamu bisa menentukan apapun pilihan kamu, pilih dua-duanya atau salah satunya. Menjadi orang tua meningkatkan rasa empati kamu dalam membangun hubungan dan kamu memiliki support system yang baru. Memiliki pencapaian karir juga membantu kamu menjadi orang tua yang baik dengan memberikan pemasukan ekonomi bagi keluarga sambil mengembangkan skill di tempat kerja. Selama memiliki prioritas dan manajemen waktu yang baik, kamu bisa mendapatkan keduanya. 

Bagaimana pendapat kamu tentang hal ini? Yuk, ikut berdiskusi dengan teman-teman lainnya di Instagram @womenhealthypedia!
 
 
 

Other Articles