Kenali Toxic Shock Syndrome, Infeksi yang Dapat Terjadi Karena Menstruasi

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

06 January 2022

Share artikel ini:

Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Girls
, apakah kamu jarang mengganti pembalut saat menstruasi? Jangan lagi ya karena bisa menyebabkan Toxic Shock Syndrome! Sindrom ini adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Streptococcus pyogenes. Kedua jenis bakteri ini berbahaya jika racunnya masuk ke pembuluh darah.

Bakteri penyebab toxic shock syndrome memanfaatkan momen menstruasi untuk masuk ke pembuluh darah. Misalnya saja, menggunakan pembalut terlalu lama atau penggunaan tampon yang menempel langsung di dinding miss v.

Saat menstruasi, idealnya kita harus mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali. Namun apabila pembalut sudah penuh atau basah, sebaiknya langsung diganti. Bakteri Staphylococcus aureus adalah jenis bakteri yang memang ada di vagina. Jika pembalut atau tampon digunakan terlalu lama, bakteri ini dapat tumbuh di luar kendali dan menyebabkan toxic shock syndrome.

Jika tidak tertangani dengan baik, sindrom ini dapat membahayakan pengidapnya lho girls. Toxic shock syndrome dapat mempengaruhi organ dalam tubuh dan menyebabkan komplikasi seperti, gagal hati, gagal ginjal, gagal jantung, atau berkurangnya aliran darah ke seluruh tubuh. Nah berikut beberapa gejala biasanya dialami oleh pengidap toxic shock syndrome!

Gejala Awal dan Perawatan Toxic Shock Syndrome


Photo by Andrea Piacquadio from Pexels

Gejala toxic shock syndrome biasanya hampir mirip dengan gejala flu, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, atau sakit tenggorokan. Selain itu pengidap toxic shock syndrome juga bisa mengalami ruam, tekanan darah rendah, masalah pernapasan, dan kebingungan. Gejala biasanya muncul 3 hari setelah menstruasi.
 
Pengidap sindrom ini direkomendasikan untuk segera konsultasi kepada dokter karena jika tidak ditangani bisa berakibat fatal. Perawatan yang diterima biasanya pemeriksaan miss v untuk pengambilan sampel jaringan kecil pada miss v dan leher rahim. Setelah itu, pengidap akan diberikan terapi antibiotik agar mencegah pertumbuhan bakteri dan diwajibkan untuk memenuhi cairan agar tetap terhidrasi. 
 
Bagaimana Cara Mencegahnya?


Photo by Karolina Grabowska from Pexels

Saat menstruasi, direkomendasikan untuk mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali agar bakteri tidak berkembang biak. Apabila kamu menggunakan tampon atau spons kontrasepsi, sebaiknya lebih berhati-hati ya girls. Karena penggunaannya membuat bakteri lebih mudah menempel ke dinding miss v dan masuk ke dalam tubuh. Selalu rutin menjaga kebersihan tampon dan menggantinya.
 
Selain karena menstruasi, ada beberapa faktor lainnya yang bisa membuka kesempatan bagi bakteri tersebut meracuni darah. Misalnya luka gores atau luka bakar, operasi, ataupun infeksi virus. Sindrom ini dapat mengancam nyawa, maka dari itu jangan ragu untuk menghubungi dokter ya girls agar bisa diobati sesuai dengan kondisi kesehatan tubuh. 
 
Menurut kamu apa lagi nih yang perlu dilakukan untuk menjaga kebersihan miss v saat menstruasi? Yuk, bagikan tips yang kamu punya ke Instagram @womenhealthypedia!
 
 

Other Articles