Kenali Lebih Jauh Hiperplasia Endometrium, Penebalan Dinding Rahim

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

24 February 2022

Share artikel ini:

Photo by Pavel Danilyuk from Pexels

Girls tau nggak, kalau dinding rahim bisa mengalami penebalan? Penebalan ini sebenarnya normal, karena memang ketebalan dinding rahim (endometrium) bisa berubah sesuai dengan siklus menstruasi. Melalui pengaruh hormon estrogen, dinding rahim akan menebal saat masa subur untuk diisi oleh sel telur.

Namun, penebalan dinding rahim yang tidak normal bisa terjadi dan disebut sebagai Hiperplasia Endometrium. Hiperplasia Endometrium sendiri dibagi menjadi 2 jenis:
  • Hiperplasia Endometrium Benigna, jenis ini memiliki sel abnormal yang tidak bertumbuh menjadi sel kanker.
  • Neoplasia Endometrioid, sel-sel abnormal yang dapat menyebabkan kanker.
Dilansir dari Cleveland Clinic, kondisi ini termasuk jarang dialami oleh perempuan karena hanya 133 perempuan yang mengalami dari 100.000 perempuan. Maka dari itu, yuk kita kenalan lebih jauh tentang Hiperplasia Endometrium supaya kita lebih aware lagi!
 
Apa Penyebab Hiperplasia Endometrium?
Penyebab perempuan dapat mengalami Hiperplasia Endometrium adalah produksi hormon estrogen yang terlalu banyak sedangkan sedikit hormon progesteron yang dihasilkan. Hormon estrogen memiliki fungsi untuk menebalkan endometrium saat masa subur, sementara itu hormon progesteron yang mempersiapkan rahim untuk kehamilan.

Ketika masa subur usai dan tidak terjadi kehamilan, hormon progesteron akan meluruhkan dinding rahim sehingga terjadi menstruasi. Jika hormon progesteronnya sedikit, makan rahim tidak bisa meluruh sehingga akan terus menebal dan berubah menjadi sel abnormal.


Photo by Anna Tarazevich from Pexels

Selain itu, obesitas juga bisa memperbesar risiko Hiperplasia Endometrium lho girls. Ini disebabkan obesitas dapat meningkatkan hormon estrogen pada tubuh kita. Lebih lengkapnya, jaringan adiposa (penyimpan lemak) dapat mengubah hormon penghasil lemak menjadi estrogen. Sehingga, kondisi ini juga rentan dialami oleh penderita obesitas.
 
Apa Saja Gejalanya?
Penebalan rahim lebih sering terjadi pada perempuan usia 35 tahun ke atas, mengalami obesitas, menstruasinya pada usia muda, atau mengalami masalah kesuburan. Selain itu, apabila kamu mengalami diabetes melitus, PCOS, atau punya riwayat keluarga penderita kanker ovarium atau kanker endometrium, juga rentan mengalaminya. Beberapa gejala yang umum terjadi adalah sebagai berikut:
  • Mengalami sakit kram perut yang berlebihan
  • Sakit saat buang air kecil
  • Siklus menstruasi yang tidak normal seperti siklusnya pendek, periode menstruasi berlangsung lama, atau tidak mengalami menstruasi
Untuk menghindari penebalan dinding yang semakin parah, kamu perlu ke dokter jika mengalami gejala-gejala di atas ya girls!
 
Bagaimana Pencegahannya?

Photo by Liliana Drew from Pexels

Tapi tenang saja, kamu bisa mencegah terjadinya penebalan dinding rahim dengan berbagai cara berikut ini. Jangan lupa untuk jaga berat badan agar tetap ideal, jalani gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan dan berolahraga, dan lakukan perawatan hormon setelah menopause.
Apakah kamu pernah mengalami siklus menstruasi yang tidak normal? Yuk, bagikan pengalaman dan cerita kamu bersama teman-teman lainnya di Instagram @womenhealthypedia!
 
 

Other Articles