Jangan Sepelekan Nyeri Perut saat Menstruasi! Bisa jadi itu gejala Endometriosis

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

10 December 2020

Share artikel ini:

Girls, dengan padatnya aktivitas saat ini, bikin gaya hidup dan pola makan kamu jadi berantakan gak sih? Nah gaya hidup dan pola makan yang gak beraturan ini, ternyata bisa meningkatkan penyakit metabolik kita lho! Salah satunya keluhan-keluhan yang timbul saat atau sebelum menstruasi.

Dari banyaknya keluhan menstruasi, nyeri perut jadi salah satu keluhan yang paling sering dialami oleh perempuan, setuju gak, Girls? Namun ternyata, ini juga jadi keluhan utama seseorang yang punya endometriosis.

 

Endometriosis? Itu apa yaa?

Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan dinding rahim (endometrium) yang gak umum atau abnormal di luar rahim, dan paling sering ditemui pada saluran telur dan indung telur. Karena adanya jaringan dinding rahim tersebut, jadi keluhan yang ada pasti dirasakan sebelum dan saat menstruasi, karena pada saat itulah dinding rahim bisa berubah akibat pengaruh hormon estrogen.

 

Apa penyebabnya?

Sampai saat ini, penyebab endometriosis masih dianggap multifaktorial atau banyak penyebab. Tapi ada juga beberapa faktor risiko seperti riwayat keturunan dengan endometriosis, belum pernah hamil, penyakit autoimun, bentuk rahim abnormal dan menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun.

 

Apa aja sih gejala Endometriosis?

Gejala endometriosis yang paling umum adalah dismenore atau rasa nyeri pada perut, dimana rasa nyeri ini dirasakan pada perut bagian bawah sebelum atau  saat menstruasi dan gak membaik walaupun sudah diberikan anti nyeri biasa. Namun, jika endometriosis terdapat pada usus atau kandung kemih, maka rasa nyeri tersebut bisa juga disertai dengan darah yang keluar saat buang air besar dan kecil.  Selain itu, selama menstruasi juga bisa muncul keluhan lain seperti sembelit, diare, kelelahan, dan mual muntah berlebihan.

Sedangkan pada wanita yang sudah menikah, keluhan utama yang dirasakan agak sedikit berbeda, yaitu kesulitan untuk hamil walaupun sudah berhubungan secara teratur tanpa kontrasepsi selama 1 tahun serta mengalami dispareunia atau nyeri saat berhubungan. Kesulitan hamil ini bisa terjadi karena kista endometriosis akan mengurangi kualitas sel telur sedangkan endometriosis pada tuba falopi atau saluran telur dapat mencegah pertemuan sperma dengan sel telur. Serta endometriosis pada rahim ini juga dapat membuat embrio menjadi lebih sulit menempel pada rahim.

 

Jadi, gimana dong cara mencegah Endometriosis?

Mencegah memang jauh lebih baik daripada pengobatan, Girls! Terutama untuk kasus endometriosis ini yang sifatnya jangka panjang atau kronik. Walaupun tidak 100 % bisa berhasil karena adanya peranan genetik, namun pola hidup sehat dengan mengurangi makanan tinggi lemak seperti gorengan, produk dairy dan daging merah. Serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah yang mengandung banyak macam vitamin dan antioksidan seperti vitamin A, vitamin C, dan beta-karoten baik untuk tubuh sangat membantu untuk mencegah endometriosis ini. Selain itu olahraga rutin seperti lari, bersepeda atau yoga minimal 30 menit sehari juga dipercaya dapat menurunkan risiko berkembangnya endometriosis tersebut lho!

 

Nah, Girls, berikut penjelasan mengenai endometriosis. Walaupun banyak faktor yang dapat menyebabkan penyakit ini, tapi kita tetap bisa mencegahnya dengan pola makan yang teratur dan rajin berolahraga. Namun kalau kamu memiliki keluhan yang sama dengan penjelasan diatas, segera periksa ke dokter agar secepatnya ditangani ya! Selain itu, kamu juga bisa konsultasi apapun mengenai area vagina di laman Ask Our Expert yang akan dijawab langsung oleh dr. Bram Pradipta Sp.OG!

Semoga bermanfaat, Girls!

Other Articles