Cemas Berlebih Menjelang Menstruasi? Mungkin Ini Penyebabnya!

Womenhealthypedia

Ditulis oleh:

Womenhealthypedia

05 October 2020

Share artikel ini:

Pernahkah Healthy Women mendengar istilah PMDD atau Premenstrual Dysphoric Disorder? Kalau kita lebih sering mendengar PMS atau Premenstrual Syndrome yang dialami sebanyak 20-40% perempuan, boleh dibilang PMDD adalah bentuk yang lebih parah dan dialami 3-8% perempuan menjelang menstruasi. Mari kita kenali lebih dalam lagi!

 

Kapan biasanya terjadi?

Premenstrual Dysphoric Disorder biasanya dimulai 7-10 hari sebelum terjadinya menstruasi dan bertahan hingga 2-3 hari sesudahnya. Secara umum, gejalanya meliputi perut kembung, nyeri perut dan gangguan pola makan. Namun, Healthy Women, biasanya yang menonjol pada PMDD adalah adanya gangguan gejala emosi yang dapat timbul seperti merasa sedih atau tidak berdaya, kecemasan berlebih serta mudah marah. Selain itu, juga bisa terdapat gejala paranoia, pelupa, pandangan mata kabur, gangguan koordinasi, rasa berdebar-debar, insomnia, nyeri di seluruh badan, hingga gangguan pernapasan. Keadaan tersebut bisa sangat ekstrim di mana perempuan yang mengalaminya bisa terganggu aktivitas dan mentalnya baik dalam kehidupan bekerja, sosial dan berumah tangga.

 

Apa sih yang menyebabkan PMDD? Apa bisa dicegah?

Para ahli belum mengetahui penyebab pasti PMDD. Namun, sebagian besar perubahan gejala psikis dan fisik yang ekstrim ini disimpulkan terjadi karena adanya reaksi yang tak normal terhadap perubahan hormon, sehingga kadar serotonin menurun.

Sejauh ini karena penyebabnya belum pasti, hanya bisa dilakukan beberapa usaha tertentu, di antaranya:

  • Mengubah pola makan dengan membatasi konsumsi kafein, gula, dan alkohol serta meningkatkan konsumsi makanan berprotein tinggi.

  • Berolahraga 3 kali seminggu selama minimal 20 menit.

  • Mengonsumsi kalsium 1200 mg dan vitamin B6 setiap hari secara rutin.

 

Bagaimana metode pengobatannya?

Untuk mengatasi dan meringankan gejala PMDD, Healthy Women bisa mengonsumsi obat antidepresan karena dapat mengurangi gejala seperti emosional, kelelahan, dan gangguan tidur. Beberapa penggunaan obat antiinflamasi seperti ibuprofen dan aspirin juga dapat mengurangi beberapa gejala seperti sakit kepala dan nyeri payudara serta kram akibat PMDD. Metode lainnya yang juga bisa dicoba adalah dengan melakukan meditasi, manajemen stress dan yoga serta penggunaan aromaterapi.

 

Nah, Healthy Women, kalau gejala yang kamu rasakan sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, dan durasinya lebih lama, sebaiknya dikonsultasikan ke dokter atau layanan kesehatan terdekat sehingga bisa melakukan pemeriksaan fisik, riwayat medis, dan tes tertentu ya.

Other Articles